PENDAHULUAN
·
LATAR BELAKANG
Adakalanya pembebasan energi terjadi tanpa peran
Oksigen bebas. Salah satu contoh adalah fermentasi oleh ragi dalam prosos
pemecahan Karbohidrat. Dalam kegiatan ini kita akan menemukan apa saja yang
dihasilkan oleh proses fermentasi ini.
·
RUMUSAN MASALAH
1.
Pada akhir percobaan, apa yang terjadi dengan air kapur yang sudah
ditetesi fenoftalin ? Jelaskan mengapa demikian !
2.
Apa fungsi air kapur pada tabung B ?
3.
Bagaimana keadaan dalam tabung A pada akhir percobaan ? Apa artinya ?
4.
Apakah energi dibebaskan ? Darimana ada mengetahuinya ?
5.
Bukalah sumbat botol A dari kedua perangkat! Ciumlah bau yang keluar
dari botol tersebut ! Perbedaan apakah yag terdapat pada botol A kedua
perangkat ?
6.
Bandingkan perangkat percobaan I dan II! Perbedaan apa sajakah yang
dapatdiamati ?
7.
Berdasarkan data pengamatan, apa yang dihasilkan pada proses yang
terjadi dalam tabung A perangakat I ?
Proses di bawah
ini disebut fermentasi. Perubahan kimia yang terjadi :
C6H12O6 2C2H5OH +
2CO2 + 28 Kkal
Bagaimana cara mengujinya ?
8.
Diskusikan dengan kelompokmu apa pengaruh gas yang ada didalam tabung A
diatas adonan ( dibawah penyumbat) terhadap proses yang sedang berjalan?
·
TUJUAN
Mengetahui senyawa kimia yang dihasilkan dalam fermentasi glukosa.
·
LANDASAN TEORI
Fermentasi adalah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Gula adalah bahan
yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,
asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga
dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat
sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Reaksi dalam
fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk
yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi
fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan : 118 kJ per mol)
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan : 118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai :
Gula (glukosa,
fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi
diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba
sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini,
sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
Produk fermentasi
mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat
mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya
(yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah
(buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi
kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat
teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul
ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan
respirasi aerobik.
"Glikolisis
aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi
energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan
rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan
"glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk
menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada
oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu
pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam
jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada
manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik
hingga 2 menit.
Tahap akhir dari
fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak
menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini
meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk
glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya
sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
·
METODE PENELITIAN
Praktikun fermetasi ini berlangsung pada hari Senin
tanggal 19 September 2011. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum fermentasi
ini adalah gelas kimia, erlemeyer, pipa kaca bentuk L dan J, thermometer,
sumbat gabus berlubang dua, timbangan, air kapur, glukosa, air suling, ragi
roti, vaselin, dan fenoftalin. Dengan prosedur kerja:
1.
Melarutkan 40 gr glukosa kedalam 200 ml air suling.
2.
Membagi glukosa yang telah dilarutkan dengan air suling tadi menjadi dua
bagian dan masukkannya kedalam tabung I A dan tabung II A.
3.
Mengisi tabung I B dan tabung II B dengan air kapur dan menetesinya
dengan fenoftalin sampai berwarna merah jambu.
4.
Kemudian menutup keempat tabung tersebut dengan menggunakan sumbat gabus
berlubang yang telah di masuki pipa kaca L dan J, menyusunnya menjadi 2
perangkat, dan mengolesi sumbat yang masih berlubang dengan menggunakan salep
sampai semuanya tetutupi.
5.
Mengamati kedua perangkat alat tersebut selama 20 menit.
PERCOBAAN
·
ALAT DAN BAHAN
1.
Gelas kimia
2.
Erlemeyer 4 buah
3.
Pipa kaca bentuk L dan J 0,5 cm
4.
Thermometer
5.
Sumbat gabus berlubang dua 4 buah
6.
Timbangan
7.
Air kapur
8.
Glukosa
9.
Air suling
10. Ragi roti
11. Vaselin
12. Fenoftalin
·
PROSEDUR PERCOBAAN
A.
Larutkan 10 gr glukosa kedalam 50 ml air suling dalam tabung A dan
masukan kedalam larutan tersebut seberat 2 gr.
B.
Isilah tabung B dengan air kapur yang sudah ditetesi fenoftalin sehingga
warna merah jambu.
C.
Kemudian susunlah 2 perangkat alat
D.
Amatilah kedua perangkat alat tersebut selama 20 menit. Catatlah apa
yang terjadi dan masukkan tabel pengamatan.
·
HASIL PERCOBAAN
Perangkat percobaan
|
Keadaan sebelum percobaan
|
Keadaan sesudah percobaan
|
||
Suhu
|
Bau
|
Suhu
|
Bau
|
|
Tabung I A
|
25
|
Biasa
|
24
|
Asam
|
Tabung I B
|
25
|
Biasa
|
28
|
Biasa
|
Tabung II A
|
25
|
Biasa
|
24
|
Asam
|
Tabung II B
|
25
|
Biasa
|
28
|
Biasa
|
DISKUSI DAN
PEMBAHASAN
1. Air kapur yang ditambah PP
awalnya berwarna merah muda tetapi pada akhir percobaan menjadi tidak berwarna.
Sehingga dapat dituliskan reaksi:
Botol B : CaCO3 + H2O Ca(OH)2 + H2O
2.
pada fermentasi produk utama
yang dihasilkan adalah R-OH dan CO2, air kapur mengikat CO2 sehingga tidak
lepas ke udara.
3. Pada botol A setelah bereaksi timbul busa, warna
menjadi muda dan berbau yang disebabkan oleh pembentukan C2H5OH. Sehingga dapat
dituliskan reaksi :
Botol A : C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
Botol A : C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
4. Ya, energi dibebaskan.
Diketahui dari persamaan reaksi kimia
C6H12O6
→ 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang
dilepaskan:118 kJ per mol)
5. Pada botol A perangkat I bau
yang dikeluarkan dari botol tersebut berbau asam seperti bau tapai yang
disebabkan oleh C2H5OH. Sementara pada botol A diperangkat II baunya masih sama
seperti bau semula karena botol A perangkat II tersebut tidak ditambahkan
dengan ragi.
6. Dari tabel pengamatan
perbedaan yang dapat diamati adalah bau dan suhu di akhir percobaan.
7.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel.
KESIMPULAN
Fermentasi
adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur dan bakteri
yang berlangsung dalam keadaan anaerob ( tidak memerlukan oksigen dari udara
bebas ) dengan bantuan enzim. Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan
senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan
menghasilkan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar